Food Safety & Hygiene

Cuci Tangan | Olah Bahan Makanan | Foodborne Illness

Ada pesan dari Have I Eaten untukmu!

soon yaa 😀

Cuci tangan dengan baik biar kumannya mati

Tangan merupakan media utama penyebaran kuman. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat menyebabkan keracunan, sehingga menjaga kebersihan diri, terutama dengan rutin mencuci tangan, sangatlah penting.

 

Cara mencuci tangan yang baik:

  1. Basahi tangan dengan air.
  2. Gunakan sabun secukupnya.
  3. Gosok telapak tangan.
  4. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari.
  5. Gosok sela-sela jari dengan telapak saling bertemu.
  6. Gosok punggung jari ke telapak tangan secara bergantian.
  7. Gosok ibu jari dengan tangan yang berlawanan.
  8. Gosok ujung jari ke telapak tangan.
  9. Bilas tangan dengan air bersih.
  10. Keringkan dengan tisu sekali pakai.
  11. Gunakan tisu untuk mematikan keran.

Kapan sebaiknya kamu mencuci tangan?

  • setelah menggunakan toilet

  • sebelum dan setelah memegang makanan mentah (ex: daging, sayuran)

  • sebelum makan/ memegang makanan

  • setelah mengelap ingus, bersin, atau batuk

  • sebelum dan setelah merawat luka di kulit

  • setelah menyentuh hewan liar/peliharaan, makanannya, dan membersihkan kandangnya

Cara mengolah bahan makanan yang benar biar aman

Ada 4 langkah untuk menjaga keamanan bahan makanan

1. Clean

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat atau dingin selama minimal 20 detik, terutama sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan, serta setelah menangani daging mentah, ayam, seafood, telur, atau tepung.
  • Bersihkan alat masak, talenan, dan permukaan dapur dengan air panas dan sabun setelah memproses setiap bahan makanan.
  • Cuci buah dan sayuran di bawah air mengalir.

2. Separate

  • Jangan campur daging mentah, unggas, seafood, dan telur dengan makanan siap saji.
  • Simpan daging dan seafood mentah dalam wadah tertutup rapat di kulkas agar cairannya tidak menetes.
  • Gunakan talenan dan piring terpisah untuk makanan mentah dan makanan yang tidak dimasak.
  • Jangan cuci ayam mentah, karena bisa menyebarkan kuman.

3. Cook

Gunakan termometer makanan untuk memastikan makanan matang sempurna:

  • Daging utuh (sapi, domba, babi): 145°F (63°C) + istirahat 3 menit
  • Ikan: 145°F (63°C) atau daging tampak buram dan mudah terpisah
  • Daging giling: 160°F (71°C)
  • Semua unggas (termasuk giling): 165°F (74°C)
  • Makanan sisa & casserole: 165°F (74°C)
  • Panaskan makanan microwave hingga suhu internal aman (165°F / 74°C)

4. Chill

  • Jangan biarkan makanan mudah basi di suhu ruang lebih dari 2 jam (atau 1 jam jika di atas 90°F / 32°C).
  • Simpan makanan panas dalam wadah dangkal dan masukkan ke kulkas segera.
  • Kulkas harus di bawah 40°F (4°C) dan freezer di bawah 0°F (-18°C).
  • Cairkan makanan beku di kulkas, air dingin, atau microwave — jangan di suhu ruang.

Foodborne Illness

Apa itu Foodborne Illness?

  • Kondisi sakit yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi.

  • Penyebab utamanya adalah bakteri, virus, parasit, atau racun kimia dalam makanan.

  • Umumnya dikenal sebagai keracunan makana.


Gejala Umum

  • Diare dan/atau muntah (1–7 hari).

  • Gejala lain: kram perut, mual, demam, nyeri sendi/punggung, dan kelelahan.

  • Masa inkubasi (dari terpapar hingga gejala muncul): beberapa jam hingga 1 minggu.


Makanan yang Rentan Menyebabkan Penyakit

  1. Makanan hewani mentah: daging, ayam, telur, susu mentah, dan kerang mentah.

  2. Buah & sayur mentah: bisa terkontaminasi pupuk kotoran hewan atau air yang tidak bersih.

  3. Toge mentah: mudah menjadi tempat tumbuhnya mikroba.

  4. Jus atau sari buah yang tidak dipasteurisasi.

  5. Makanan yang disentuh orang sakit, terutama jika tidak dimasak lagi (salad, buah potong).